Kisah Sahabat Nabi Ammar RA Dan Kedua Orang Tua Nya - Kisah Penguat Iman

TERBARU

Friday, June 2, 2017

Kisah Sahabat Nabi Ammar RA Dan Kedua Orang Tua Nya

Ammar r.a. Dan kedua orang tuanya telah mengalami penyiksaan yang sangat pedih. Mereka disiksa dengan cara diletakkan diatas tanah yang panas dibawah terik matahari yang panas pula. Setiap Rasulullah s.a.w. melewatinya, Rasulullah s.a.w. menasehatinya agar ia tetap sabar dan diberinya kabar gembira mengenai surga. Akhirnya, bapak Ammar r.a. yaitu Yasir r.a. meninggal dunia akibat penyiksaan tersebut.

Bahkan, penyiksaan yang dilakukan oleh para pezhalim tersebut tidak berhenti sampai disitu saja. Setelah wafatnya Yasir r.a. ibu Ammar, yakni Summayah r.ha telah ditikam kemaluannya dengan tombak oleh Abu jahal.

Tetapi, mereka tetap tidak bisa dihalangi dari islam. Padahal, penganut islam pada saat itu adalah orang-orang tua dan lemah. Tetapi, mereka seolah-olah tidak memperdulikan akibat buruk dari perbuatan mereka.

Dalam sejarah islam, merekalah (orang tua amar) yang pertama kali mati syahid. Sedangkan orang yang membangun masjid pertama kali adalah Ammar r.a., yakni ketika Rasulullah mengusulkan agar dibuat sebuah tempat untuk bernaung Rasulullah s.a.w. sebagai tempat istirahat sementara bagi beliau. Sehingga beliau dapat beristirahat pada waktu siang dan mendirikan shalat dengan tenang ditempatnya.

Maka di Kuba, Ammar r.a. telah mengumpulkan bebatuan untuk pertama kalinya, kemudian didirikan masjid di tempat tersebut.

Dalam menyertai peperangan, Ammar r.a selalu menjalankannya dengan penuh semangat dan tekad yang tinggi. Pernah dalam suatu peperangan ia berkata, "sebentar lagi aku akan berjumpa dengan kawan-kawanku, berjumpa dengan Nabi Muhammad s.a.w., dan berjumpa dengan jama'ah beliau." ketika ia merasa sangat haus dan meminta air, tetapi kepadanya disodorkan susu. Ia pun meminumnya, setelah itu ia berkata, "saya telah mendengar bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda, "didunia ini yang terakhir kamu minum ialah susu. " Setelah berkata demikian, ia pun mati syahid.

No comments:

Post a Comment